Mereka yang Pro juga berawal dari pemula yang tidak tahu apa-apa.
Introduction
Saya masih sangat ingat di tahun 2019 saya adalah seorang lulusan disiplin ilmu Informatika yang tidak mengerti “ngoding” yang baik itu seperti apa. Ya, hanya bermodal produk Tugas Akhir yang bisa dibilang cukup sederhana. Kecil kemungkinan terpikir dalam benak saya bahwa saya akan berkarir sebagai seorang programmer, melihat kemampuan saya yang jauh dari hal tersebut.
Hingga suatu ketika kesempatan itu tiba.
Bak disuruh menyelam tetapi belum bisa berenang. Saya sangat gelagapan ketika pertama kali terjun di industri teknologi informasi saat itu. Betapa sangat tertinggalnya saya dari orang lain. Saya benar-benar tidak tahu apa-apa selain kalau ingin membuat halaman web bisa menggunakan HTML dan CSS. Javascript saja saya tidak tahu cara memakainya, apalagi Github. Tapi mau tidak mau saya harus mengejarnya.
Mulai dari Mana?
Sungguh merugi jika kita tidak benar-benar tahu apa kegunaan dari internet. Jika kita mau menggalinya lebih dalam lagi maka kita akan menemukan semakin banyak lagi.
Sumber #1: YouTube
Banyak sekali channel YouTube yang membahas tentang disiplin ilmu pemrograman. Saya memulainya dari melihat tontonan yang membahas ilmu-ilmu dasar kemudian saya lanjut dengan bahasan tutorial suatu studi kasus.
Sumber #2: StackOverflow
Saya mulai menganal forum online ini saat mengerjakan penelitian Tugas Akhir. Namun saya baru mengerti “cara kerja” forum ini adalah pada saat saya mulai belajar mengejar “ketertinggalan”. Hampir semua kasus yang saya temui dan kesulitan untuk selesaikan, semua sudah di bahas di sini. Cukup bermodal cermat dalam memasukkan keyword yang tepat.
Sumber #3: Grup Komunitas
Komunitas memgang peran penting dalam pengembangan. Banyak sekali bahasan dan update ilmu tentang disiplin ilmu terkait di dalam komunitas. Saya waktu itu akhirnya memulai mendatangi seminar suatu disiplin ilmu pemrograman kemudian ikut bergabung ke dalam komunitasnya. Tidak ada syarat apapun untuk masuk ke dalam suatu grup komunitas. GRATIS.
Salah satu komunitas yang saya ikuti dan aktif di dalamnya adalah Komunitas Frontend Indonesia di Discord. Kamu juga bisa bergabung melalui link ini.
Sumber #4: Online Course
Jangan pernah merasa rugi ketika harus menginvestasikan harta untuk ilmu. Banyak sekali online course yang tersebar di luar sana. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Saya lihat jumlahnya semakin banyak. Kalau saya pribadi sampai saat ini masih cukup hanya menggunakan Udemy. Saya sangat menyarankan teman-teman untuk mengambil course di sana apabila tidak memiliki modal yang cukup untuk mengambil course di tempat lain. Udemy tidak hanya menawarkan harga yang sangat murah dibanding dengan course lain, tetapi juga disiplin ilmu yang sangat lengkap dan up to date dari praktisi di bidangnya.
Sumber #5: Dokumentasi Resmi dan Artikel
Setiap produk yang dikeluarkan oleh suatu vendor, meraka pasti juga menyertakan bagaiman cara pakainya. Ya, jika teman-teman ingin bersabar untuk membaca dengan cermat halaman resmi dari suatu disiplin ilmu maka teman-teman akan menemukan dokumentasi lengkap tentang produk tersebut beserta tutorialnya. Banyak juga teman-teman developer senior yang hanya mempelajari dari dokumentasi resminya saja sudah cukup untuk modal berjenjang karir.
Apabila kamu merasa dokumentasi resmi kurang cocok dengan tipe bacaanmu, kamu bisa mencari bahasan yang labih dalam, berdasarkan pengalaman, dan dengan bahasa yang lebih ringan melalui artikel-artikel yang banyak tersebar di luar sana. Salah satunya bisa melalui Medium atau jika ingin yang tida berbayar kamu bisa membaca di dev.to
Cara tersebut bahkan membantu saya untuk bisa mengerjakan proyek “pecah telor” tender pertama saya di Upwork. Cerita tentang “pecah telor” $ 1,000 pertama di UpWork bisa kamu simak di tautan ini.
Buat teman-teman yang ngerasa “nol” ketika lulus kuliah, khususnya di disiplin ilmu Informatika, jangan berkecil hati dahulu. Jangan menyerah dulu kemudian bermanuver sebelum mencoba. Saya telah membuktikan bahwa yang bermodal “nol” masih bisa untuk merapat mengejar ketertinggalan.
Semua ada proses dan waktunya. Hilangkan perasaan ingin segera mendapatkan pekerjaan dan gaji yang pantas sebelum memantaskan diri. Sabar jalani prosesnya.
Bertumbuh dan berproses itu nyata adanya. Kalian enggak bisa skip gitu aja.